Pasang Iklan Gratis

Dedi Mulyadi Dilaporkan ke Komnas HAM hingga Megawati Akui PDIP Babak Belur

 Sejumlah berita nasional mencuat menyita banyak perhatian saat memasuki akhir pekan kedua Mei 2025. Salah satu berita yang paling disorot pembaca adalah mengenai Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang dilaporkan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akibat kebijakannya yang kontroversial.

Lalu, berita popular berikutnya adalah mengenai kekalahan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di kandangnya saat pemilihan umum 2024 yang diakui oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Terakhir, berita tentang uang pangkal paling tinggi dalam seleksi mandiri di Universitas Padjajaran yang hampir mencapai Rp 200 juta juga banyak dibaca.

Berikut tiga pemberitaan terpopuler pada Senin, 12 Mei 2025 di nasional yang dirangkum Tempo:

1. Warga Bekasi Laporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM

Seorang wali murid asal Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Adhel Setiawan, melaporkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Ini berkaitan dengan kebijakan Dedi mengirim anak ke barak militer.

Menurut Adhel, kebijakan tersebut tidak akan menjadi solusi untuk mengatasi persoalan perilaku anak, karena tidak sesuai dengan nilai-nilai pendidikan. "Tujuan pendidikan itu kan dalam rangka memanusiakan manusia. Seharusnya anak-anak nakal itu diajak bicara, didengarkan apa kemauan mereka, terus apa masalahnya, terus kenapa mereka berbuat seperti itu," kata Adhel di Bekasi, Senin, 12 Mei 2025.

Adhel mengatakan menempatkan anak pada barak militer dengan dalih pembentukan karakter termasuk dalam tindakan pelanggaran HAM. Apalagi, kata Adhel, metode pendidikan yang diterapkan dalam barak militer terhadap anak dinilai tidak transparan.

2. Megawati Akui PDIP Babak Belur di Kandang Banteng pada Pemilu 2024

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengakui partainya babak belur dalam Pemilu 2024. Menurut Presiden Kelima RI ini, salah satu penyebab utama kekalahan PDIP adalah adanya perpecahan di basis daerah pemilihan yang seharusnya menyumbang suara terbesar.

“Tapi kalau kaliannya melempem ya enggak menang. Apa buktinya, saya lihat, gila deh, tempat yang seharusnya kami dulang, itu dipecah-pecah,” katanya dalam pidato di Trisakti Tourism Award di Jakarta, pada Kamis, 8 Mei 2025.

Melihat kekalahan di depan mata saat itu, Megawati mengatakan ia terus berdoa dan minta petunjuk Tuhan. Putri Presiden Pertama RI Sukarno ini berdoa, pihaknya membangun partai demi bangsa negara. Bukan untuk mencari kekuatan dan uang belaka. Berkat doa itu, kata dia, rakyat menolong PDIP dan menjadikannya tetap partai nomor satu.

Sehingga meski babak belur di Pemilu, Megawati mengatakan PDIP masih meraup kemenangan di tingkat kabupaten dan kota. Ia lalu menyimpulkan PDIP bisa bertahan berkat pertolongan rakyat, bukan dari kader partai. Sehingga, ujar Mega, sepanjang rakyat mencintai PDIP, mereka bisa solid bergerak.


0 Response to "Dedi Mulyadi Dilaporkan ke Komnas HAM hingga Megawati Akui PDIP Babak Belur "

Posting Komentar