Perang Ukraina, Witkoff: Kuncinya Trump dan Putin Berbicara
Utusan khusus AS Steve Witkoff pada Minggu (18/5) menyatakan harapan bahwa panggilan telepon mendatang antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan "menguraikan sebagian kebuntuan" dalam penyelesaian konflik Ukraina.
"Saya pikir kepekaannya (Trump) mementingkan bahwa ia harus berbicara di telepon dengan Presiden Putin, dan itu akan menguraikan sebagian kebuntuan dan membawa kami ke tempat yang ingin kami tuju. Dan saya pikir itu akan menjadi panggilan telepon yang sangat berhasil," kata Witkoff kepada ABC News.
Witkoff menambahkan bahwa AS, "sampai batas tertentu" telah berhasil mempersempit perbedaan posisi antara Rusia dan Ukraina.
"Saya mengikuti taktiknya (Trump) karena berhasil. Seni di sini adalah mempersempit jarak yang lebar antara kedua belah pihak. Dan saya pikir, sampai batas tertentu, kita telah melakukannya," kata utusan khusus AS itu.
"Sampai batas tertentu, masing-masing pihak (Rusia dan Ukraina), Anda tahu, mempertaruhkan posisi mereka," lanjutnya.
Sebelumnya, Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social, Sabtu (17/5), mengemukakan bahwa topik pembicaraan yang akan dilakukan antara dirinya dan Putin adalah menghentikan "pertumpahan darah" yang menewaskan rata-rata lebih dari 5.000 tentara Rusia dan Ukraina setiap pekannya, serta perdagangan.
Trump mengatakan bahwa dirinya setelah bercakap dengan Putin akan berbicara dengan Presiden Zelensky dari Ukraina dan kemudian, bersama Presiden Zelensky, dengan para anggota NATO.
Saling hormati
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu (18/5) mengungkapkan harapannya kepada Amerika Serikat agar kedua negara saling menghormati kepentingan nasional masing-masing.
Hal itu disampaikan Putin dalam wawancara dengan jurnalis Rusia Pavel Zarubin, yang cuplikannya dibagikan di Telegram.
"Orang Amerika, rakyat Amerika, dan pemimpin Amerika, termasuk presidennya, memiliki kepentingan nasional mereka sendiri, dan kami menghormati itu," kata dia. "Kami berasumsi kami akan diperlakukan dengan cara yang sama."
Pernyataan itu muncul ketika Presiden AS Donald Trump berencana untuk berbicara dengan Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Senin guna mendorong gencatan senjata di Ukraina.
Seorang petugas penyelamat berdiri di lokasi rumah yang hancur setelah serangan rudal Rusia pada Kamis (24/4/2025) di lingkungan permukiman di Kiev, Ukraina.. - (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Rencana itu diumumkan setelah perundingan damai Rusia-Ukraina di Istanbul yang difasilitasi oleh Turki, di mana kedua pihak yang bertikai sepakat untuk menukar masing-masing 1.000 tawanan perang dan melanjutkan negosiasi gencatan senjata.
Mengomentari konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, yang oleh Rusia disebut "operasi militer khusus," Putin menegaskan bahwa negaranya memiliki kekuatan yang cukup untuk menyelesaikan "operasi" itu dengan hasil yang diinginkan.
Dia mengatakan ingin menghilangkan akar permasalahan yang memicu konflik tersebut, menciptakan stabilitas jangka panjang di kawasan, dan "memastikan keamanan negara Rusia."
Putin kembali menegaskan bahwa salah satu alasan Rusia terlibat dalam konflik dengan Ukraina adalah untuk melindungi dan memperjuangkan kepentingan penduduk di wilayah Ukraina, yang memiliki kedekatan budaya dan bahasa dengan Rusia, serta memiliki ikatan dengan Rusia "sebagai tanah air mereka."
Tukar tahanan
Pertukaran tahanan skala besar yang melibatkan masing-masing 1.000 orang dari Ukraina dan Rusia kemungkinan akan dilakukan pekan depan, demikian disampaikan Kepala Intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov, pada Sabtu (18/5) usai perundingan damai di Istanbul.
“Saya harap pertukaran itu terjadi pekan depan,” kata Budanov kepada stasiun televisi Ukraina TSN, seperti dikutip Interfax-Ukraina. “Siapa pun yang bisa kami ambil, akan kami ambil. Dan kami akan mengembalikannya dengan cara yang sama,” ujarnya.
Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, juga memastikan bahwa kedua pihak secara prinsip telah sepakat akan format dan waktu pertukaran tersebut.
“Kami sudah tahu tanggalnya, tapi belum bisa diumumkan sekarang,” ujar Umerov. Ia menambahkan, delegasi Ukraina bertindak berdasarkan arahan langsung dari Presiden Volodymyr Zelenskyy. Pembahasan juga mencakup kemungkinan gencatan senjata.
Sementara itu, ketua delegasi Rusia, Volodymyr Medinsky, menyatakan bahwa persiapan untuk skema pertukaran “1.000 banding 1.000” masih terus berjalan.
Wakil Kepala Intelijen Militer Ukraina, Vadym Skibitsky, juga memastikan bahwa proses resmi pemulangan tahanan perang Ukraina telah dimulai.
Pertemuan pada 16 Mei di Istanbul tersebut merupakan bagian dari upaya mediasi Turki untuk mengakhiri perang, dengan fokus utama pada langkah-langkah kemanusiaan seperti gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
0 Response to "Perang Ukraina, Witkoff: Kuncinya Trump dan Putin Berbicara"
Posting Komentar