Inggris, AS, Prancis, dan 11 Negara Lain Kecam Ancaman Intelijen Iran
Sebanyak 14 negara Barat, termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis, pada Kamis, 31 Juli 2025, merilis pernyataan bersama yang mengecam meningkatnya ancaman pembunuhan, penculikan, dan pelecehan oleh dinas intelijen Iran terhadap individu di Eropa dan Amerika Utara.
Dilansir dari Al Arabiya, pernyataan ini ditandatangani oleh pemerintah Albania, Austria, Belgia, Kanada, Ceko, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.
“Kami bersatu dalam menentang upaya dinas intelijen Iran untuk membunuh, menculik, dan melecehkan orang-orang di Eropa dan Amerika Utara, yang jelas-jelas melanggar kedaulatan kami,” demikian bunyi pernyataan bersama tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen Luar Negeri menambahkan, “Kami menganggap serangan seperti ini, tanpa memandang siapa pun targetnya, sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan kami. Kami berkomitmen bekerja sama untuk mencegah tindakan ini dan menyerukan kepada otoritas Iran agar segera menghentikan aktivitas ilegal semacam ini di wilayah kami.”
Tuduhan ke Iran dan Jaringan Kriminal Internasional
Negara-negara tersebut juga menyoroti keterlibatan Iran dengan jaringan kriminal internasional dalam melancarkan aksinya. Dilansir dari Iran News Update, pernyataan bersama ini juga mencerminkan kekhawatiran yang tumbuh terhadap operasi lintas negara Iran.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah plot yang melibatkan agen Iran berhasil digagalkan, dan beberapa agen ditangkap di berbagai ibu kota Eropa dan Amerika Utara. Para pejabat intelijen di kedua sisi Atlantik juga memperingatkan tentang penggunaan proksi dan teknologi siber oleh Teheran untuk menekan dan membungkam suara oposisi dari diaspora Iran.
Catatan Tuduhan 3 Tahun Terakhir
Dalam tiga tahun terakhir, sejumlah tuduhan diarahkan kepada Iran. Pada 2022, agen Iran dituduh merencanakan pembunuhan terhadap pejabat Amerika Serikat dan pembangkang Iran-Amerika.
Pada 2023, dinas keamanan Jerman dan Belanda menggagalkan rencana serangan terhadap pusat komunitas Yahudi. Sedangkan pada 2024, beberapa warga negara Iran ditangkap di Prancis dan Inggris karena diduga melakukan pengintaian dan menarget tokoh oposisi. Terbaru, otoritas Kanada melaporkan keterlibatan jaringan intelijen Iran dalam kampanye intimidasi terhadap warga diaspora Iran yang tinggal di Kanada.
Kerja Sama Keamanan
Pernyataan ini juga menandai meningkatnya isolasi internasional terhadap Teheran. Pemerintah Inggris juga mencatat bahwa sejak awal 2022, lebih dari 20 rencana penculikan atau pembunuhan yang terkait Iran berhasil digagalkan. Targetnya termasuk warga negara Inggris maupun individu lain yang dipandang sebagai ancaman oleh pemerintah Iran.
Pada Maret lalu, pemerintah Inggris mengumumkan kebijakan baru yang mewajibkan Iran mendaftarkan semua kegiatan pengaruh politiknya di negara tersebut, dengan alasan meningkatnya agresivitas dinas intelijen Iran.
Negara-negara penandatangan juga menyatakan komitmen untuk memperkuat kerja sama intelijen dan koordinasi penegakan hukum untuk mencegah ancaman serupa di masa depan. Mereka juga menegaskan kesiapan untuk memberikan respons diplomatik dan keamanan yang tegas.
Pernyataan itu ditutup dengan seruan kepada pemerintah Iran agar segera menghentikan seluruh aktivitas ilegal tersebut. Para sekutu menegaskan bahwa kekerasan dan ancaman terhadap individu di luar wilayah Iran tidak akan ditoleransi.
0 Response to "Inggris, AS, Prancis, dan 11 Negara Lain Kecam Ancaman Intelijen Iran"
Posting Komentar