Iran Ungkap Bagaimana Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Bisa Dibunuh Israel

 Militer Iran mengungkapkan bagaimana Israel bisa membunuh pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat berada di Teheran, tahun lalu.

Juru bicara Garda Revolusi Iran (IRGC) pada Minggu (2/11/2025), Israel menggunakan rudal presisi yang melacak Ismail Haniyeh lewat ponselnya.

Ismail Haniyeh terbunuh pada 31 Juli 2024 pada ledakan di Ibu Kota Iran tersebut.

Pembunuhan tersebut terjadi beberapa jam setelah ia menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Laporan awal mengungkapkan bahwa ia terbunuh lewat rudal, namun laporan The New York Times tahun lalu menduga bahwa sebuah bom canggih yang dikendalikan dari jarak jauh telah diselundupkan ke wisma tamu tempatnya menginap beberapa bulan sebelum pembunuhan.

Pada akhirnya, bom tersebut meledak ketika Ismail Haniyeh datang.

Namun, dilansir dari The Times of Israel, Juru Bicara IRGC Ali Mohammad Naini membantah laporan tersebut.

Ia menegaskan bahwa tidak ada tindakan sabotase internal di dalam badan paramiliter Iran.

Hal itu berarti tak ada yang menyelundupkan bom ke wisma tersebut.

Sebaliknya ia mengatakan kepada pers Iran, bahwa pembunuhan itu dilakukan dengan rudal presisi yang melacak lokasi Haniyeh melalui ponselnya.

“Pembunuhan syahid Ismail Haniyeh tidak melibatkan tindakan sabotase apa pun,” ujar Naini.

“Sebuah rudal ditembakkan dari jarak tertentu dan langsung mengenai jendela, mengenai dirinya saat ia sedang menelepon dari arah yang sama dengan datangnya rudal tersebut,” sambungnya.

Iran awalnya menahan diri untuk tidak melancarkan serangan balasan terhadap Israel sebagai respons atas pembunuhan Haniyeh di wilayahnya.

Tetapi pada 1 Oktober 2024, Iran meluncurkan sekitar 80 rudal balistik ke Israel.

Mereka mengatakan bahwa serangan itu merupakan respons atas pembunuhan Ismail Haniyeh, serta pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan jenderal IRGC Abbas Nilforoushan di Beirut pada September.